Pendidikan karakter di sekolah mengembangkan kemampuan intelektual dan moral secara bersamaan. Pendidikan karakter yang baik harus mencakup aspek pengetahuan yang baik (moral knowing), perasaan yang baik atau cinta kasih (moral feeling), dan perilaku yang baik (moral action) (Lickona, 1991). Pendidikan karakter tidak hanya menyangkut hubungan antar individu, tetapi juga antara individu dengan Tuhan. Ketika seseorang merasa dekat dengan Tuhan, merasa Tuhan selalu melihatnya dan mengawasinya, maka perilakunya akan terkendali dan terarah, sehingga ia akan berpikir dan bertindak secara ihsan.
Pendidikan karakter dalam perspektif Islam memiliki posisi yang penting bagi kehidupan manusia. Hasil analisis menunjukkan bahwa implementasi pendidikan karakter sangat penting untuk diimplementasikan dalam skala nasional (Jamaluddin, 2013). Yuli, dkk. (2011) menjelaskan bahwa ruang kelas merupakan sesuatu yang penting dalam proses pembelajaran karena memberikan pengaruh besar terhadap perilaku (karakter) siswa. Oleh karena itu, ruang kelas harus dikembangkan dan dikelola secara optimal untuk menghindari penyimpangan perilaku oleh siswa.
Secara kultural, tradisi pendidikan Islam lahir, tumbuh dan berkembang dalam masyarakat Nahdlatul Ulama. Pesantren dan madrasah menjadi pola pengembangan pendidikan Islam dengan kaya akan nilai-nilai budaya teologis dan praktik keagamaan (amaliyah ubudiyah). Nahdlatul Ulama, sejak awal, menegaskan bahwa ia merupakan penganut Ahlusunnah wal Jama’ah, sebuah paham keagamaan yang bersumber pada Al-Qur’an, As-Sunnah, Al-Ijma’, dan Al-Qiyas.
Fikrah Nahdliyah, sebagai landasan berpikir Nahdlatul Ulama, mencirikan pola pikir moderat (Tawassuthiyah), toleran (Tasamuhiyah), reformatif (Ishlahiyyah), dinamis (Tathawwuriyah), dan metodeologi (Manhajiyah). Kelima karakteristik ini menjadi dasar dalam menyikapi berbagai persoalan, baik yang bersifat keagamaan maupun kemasyarakatan. Sebagai organisasi Islam yang dekat dengan pesantren, NU mengajarkan pentingnya menjaga keseimbangan, tegak lurus, toleransi, dan mengedepankan amar ma’ruf dan nahi munkar sebagai prinsip dalam kehidupan sehari-hari.