Khazanah Sejarah Kiai Mas Alwi: Pencipta Nama Nahdlatul Ulama
Dalam riwayat perjalanan Nahdlatul Ulama (NU), ada satu sosok yang mungkin tak secemerlang Kyai Hasyim Asy’ari atau Kyai Wahab Chasbullah, namun memiliki peran yang tak kalah penting. Dialah Kiai Mas Alwi Abdul Aziz, yang sering disapa Kiai Mas Alwi. Simaklah kisah menarik perjalanan hidup Kiai Mas Alwi yang menciptakan nama megah Nahdlatul Ulama.
Sebuah Usulan yang Menciptakan Sejarah
Pemberi nama Nahdlatul Ulama bukanlah sosok yang kelam kabut dalam sejarah. Kiai Mas Alwi, yang terlahir dari keluarga besar Sunan Ampel, Surabaya, menjadi orang di balik usulan nama tersebut. Dalam pertemuan Kyai-kayi sebelum didirikannya NU, Kiai Mas Alwi mengusulkan nama Nahdlatul Ulama. Pertanyaan Kyai Hasyim Asy’ari pun muncul, "Kenapa Nahdlah, kenapa tidak Jamiyah Ulama saja?". Kiai Mas Alwi menjawab dengan mantap, "Karena tidak semua Kyai memiliki jiwa Nahdlah (bangkit). Ada Kyai yang sekadar mengurusi pondoknya saja, tidak mau peduli terhadap jamiyah." Dan akhirnya, nama Nahdlatul Ulama pun diambil sebagai identitas organisasi yang terus berkembang hingga kini.
Jejak Langkah di Dunia Pendidikan
Kiai Mas Alwi, lahir dari keluarga besar Ampel, memiliki jejak pendidikan yang patut diperhitungkan. Setelah menuntut ilmu di pesantren Syaikhona Kholil Bangkalan, Madura, dan Pesantren Siwalan Panji, Sidoarjo, beliau melanjutkan rihlah ilmiahnya hingga ke Makkah al-Mukarromah. Bersama Kyai Ridlwan Abdullah dan Kyai Wahab Hasbullah, keduanya sahabatnya sejak pesantren, Kiai Mas Alwi menjadi salah satu pendiri Nahdlatul Ulama sejak organisasi ini belum didirikan secara resmi.
Menyelam ke Benua Eropa
Namun, kisah hidup Kiai Mas Alwi tak hanya sebatas di pesantren dan perjuangan awal NU. Ia menjalani pengalaman unik yang mengejutkan banyak pihak. Dalam pencariannya akan hakikat "Renaissance," Kiai Mas Alwi memutuskan untuk berlayar menuju Eropa. Tidak hanya mencari jawaban di Mesir seperti rekan seperjuangan, adik sepupunya, Kyai Mas Mansur, melainkan mencari inspirasi langsung di Belanda dan Prancis.
Keputusannya ini tidak hanya menjadi perjalanan fisik, tapi juga perjalanan batin untuk menemukan hakikat renaissance dalam dunia Islam. Masyarakat saat itu mungkin menilainya sebagai tindakan kontroversial, namun bagi Kiai Mas Alwi, itu adalah langkah yang diperlukan untuk memahami kondisi sebenarnya. Menikahi seorang wanita Belanda yang telah di-Islamkan, beliau dapat mengakses perpustakaan-perpustakaan di Belanda dan memperoleh pemahaman yang mendalam.
Pencipta Nama NU yang Dilupakan
Ironisnya, perjalanan hidup Kiai Mas Alwi yang penuh warna tidak selaras dengan kondisi makamnya saat ini. Di pemakaman Rangkah, Surabaya, tempat beliau dimakamkan, kondisi makamnya memprihatinkan. Gang-gang sempit di antara rumah-rumah warga yang padat menjadi pemandangan sekitar makam. Terlepas dari kondisi tersebut, beliau tetap menjadi tokoh besar yang menciptakan nama besar, "Nahdlatul Ulama."
Mengenang Pencipta Nama NU
Membaca kembali kisah hidup Kiai Mas Alwi, kita dibawa pada suatu refleksi akan dedikasinya terhadap pendidikan dan pemikiran. Di balik kisah kontroversialnya, terdapat keberanian untuk mencari kebenaran dan pemahaman yang lebih mendalam. Meskipun kondisi makamnya menyedihkan, namun kita tak boleh melupakan jasanya sebagai pencipta nama yang kini begitu megah, Nahdlatul Ulama. Sebuah nama yang tak hanya mencerminkan kelompok ulama, tapi juga semangat kebangkitan dan pembaruan dalam Islam. Kiai Mas Alwi, meski dilupakan, namun jejaknya tak terlupakan dalam khazanah sejarah NU.