Misteri di Balik Lambang: Kisah Unik Penciptaan Lambang Nahdlatul Ulama
Dalam setiap simbol terdapat kisah, begitu pula dengan lambang Nahdlatul Ulama (NU). Simbol yang identik dengan jagad, bintang sembilan, hijau, dan lambang bumi ini, ternyata memiliki asal-usul yang unik dan memikat. Mari kita menyelusuri perjalanan penciptaan lambang megah ini yang bermula dari Muktamar ke-2 NU pada bulan Robiul Awal 1346 atau Oktober 1927, di Hotel Muslimin Peneleh Surabaya.
Pada saat itu, NU masih tergolong muda dan belum memiliki lambang sebagai bentuk identitas organisasi. Ketua panitia Muktamar, KH. Wahab Hasbullah, merasa bahwa organisasi ini memerlukan simbol yang kuat. Ia pun menemui KH. Ridwan Abdullah, seorang kiai terkenal yang memiliki bakat melukis dan menggambar, untuk meminta bantuan dalam menciptakan lambang NU.
Permintaan yang cukup mendadak ini tidak serta merta diterima oleh KH. Ridwan Abdullah. Meskipun demikian, melihat kebutuhan organisasi, beliau akhirnya menerima tugas tersebut demi kemaslahatan NU.
Namun, perjalanan menuju lambang yang pas tidaklah mudah. KH. Ridwan Abdullah beberapa kali membuat sketsa, namun tak satu pun dari hasilnya yang dianggap sesuai untuk lambang organisasi keagamaan seperti NU. Sebulan penuh dihabiskan untuk mencari inspirasi, namun lambang yang diharapkan belum kunjung muncul.
Ketegangan semakin terasa ketika Muktamar semakin dekat, dan KH. Wahab Hasbullah menagih pesanan lambang NU. "Mana kiai lambang NU-nya?" tanya KH. Wahab Hasbullah dengan gesit. Namun, KH. Ridwan Abdullah masih belum memiliki jawaban yang memuaskan. Desakan semakin terasa ketika KH. Wahab Hasbullah meminta lambang itu diselesaikan seminggu sebelum Muktamar dimulai.
Dalam kebingungan dan tekanan, KH. Ridwan Abdullah memutuskan untuk melaksanakan shalat istikharah, memohon petunjuk dari Allah. Setelah shalat dan dalam tidurnya, terjadi keajaiban. Beliau bermimpi melihat gambar di langit biru, gambar yang sangat mirip dengan lambang NU yang diinginkan.
Mimpi inilah yang menjadi sumber inspirasi sejati. Setelah terbangun, tanpa menunggu lama, KH. Ridwan Abdullah mencoba memvisualisasikan mimpi tersebut ke dalam kertas. Lambang NU yang kini kita kenal sebagai simbol keberagaman dan kebangkitan pun tercipta.
Dalam setiap goresan dan sketsa, terdapat doa dan petunjuk ilahi. Lambang NU bukan hanya sebatas simbol, melainkan juga sebuah karya seni yang mengandung makna mendalam. Kisah penciptaannya menjadi bukti bahwa setiap simbol besar tidak hanya lahir dari tangan manusia, tetapi juga tersemat keajaiban dan petunjuk dari Yang Maha Kuasa.