Ebook Islami selengkapnya Playstore

Sejarah dan Definisi Aswaja

 

Aswaja, singkatan dari Ahlussunnah wal Jamaah, merupakan pemahaman Islam yang lahir sebagai respons terhadap munculnya berbagai firqah atau aliran-aliran yang menyimpang dari ajaran yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. dan para sahabatnya. Aliran-aliran ini termasuk Khawarij, Syiah, Jabariyah, Qadariyah, Murji’ah, dan Mu’tazilah. Aswaja bertujuan untuk menegakkan kembali ajaran Islam yang murni sesuai dengan pemahaman para sahabat.

Awalnya, perpecahan dalam umat Islam timbul karena faktor politik yang melibatkan tokoh-tokoh seperti Mu’awiyah, Ali bin Abi Thalib, dan kelompok netral yang dipelopori oleh Abdullah bin Umar. Namun, kelompok netral ini ditolak oleh Mu’awiyah. Secara bertahap, kelompok netralis ini bergabung dengan golongan as-sunnah (para netralis politik Madinah) dan al-jama’ah (para pendukung Mu’awiyah), yang kemudian menjadi embrio dari Ahlussunnah Wal Jama’ah.

Ahlussunnah wal Jamaah adalah golongan yang menjunjung tinggi ajaran Nabi Muhammad SAW., para sahabatnya, dan juga para ulama ahlul bait. Pemikiran ini dirumuskan oleh tokoh-tokoh seperti Ali bin Abi Thalib dan Umar bin Khattab, yang merupakan mujtahid yang teguh berpegang kepada sumber-sumber utama Islam, yaitu Al-Qur'an dan Hadis, serta memperhatikan kemaslahatan manusia.

Secara etimologis, Ahlussunnah wal Jamaah terdiri dari tiga kata: "ahl" yang berarti keluarga atau komunitas, "as sunnah" yang berarti jalan atau karakter, dan "al jama’ah" yang berarti perkumpulan. Secara konsep, Ahlussunnah wal Jamaah adalah golongan yang selalu merujuk kepada ajaran Nabi dan para sahabatnya, baik dalam aspek aqidah, fiqih, amal, atau akhlak.

Para pemikir seperti Imam Abu Hasan al-Asy’ari dan Imam Abu Mansur al-Maturidi memainkan peran penting dalam merumuskan aqidah Ahlussunnah wal Jamaah, sementara para imam mazhab seperti Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafi’i, dan Imam Hanbali menjadi rujukan dalam masalah fiqih. Dalam tasawuf, pemikiran-pemikiran dari tokoh seperti Imam al-Ghazali juga diikuti.

Di Indonesia, Ahlussunnah wal Jamaah yang dominan mengikuti Imam Abu Hasan al-Asy’ari dalam aqidah, Imam Syafi’i dalam fiqih, dan Imam Ghazali dalam tasawuf. Mereka mengapresiasi warisan pemikiran dan peradaban dari para sahabat dan ulama-ulama Islam, serta aktif mengembangkan pemikiran dan peradaban Islam melalui pendidikan dan pembinaan masyarakat.

Kader Ahlussunnah wal Jamaah di Indonesia, khususnya yang tergabung dalam Nahdlatul Ulama, diharapkan mampu menguasai tiga bidang utama: aqidah, fiqih, dan tasawuf. Mereka juga diharapkan dapat menyebarluaskan pemahaman yang benar tentang ajaran Islam dan menjauhkan umat dari praktek-praktek bid'ah yang bertentangan dengan ajaran Nabi dan para sahabat.

Posting Komentar

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.